Pemanfaatan pantai bermula saat
beberapa program pengembangan wilayah lingkar tambang yang dijalankan
perusahaan tambang yang sekarang beroprasi di Kabupaten Sumbawa Barat tepatnya
di daerah Kecamatan Maluk mulain membuka dan membangun sarana dan prasarana
wisata pada lokasi pantai yang selama ini belum terjamah penataan dan
pengembangan. Umumnya pantai-pantai di wilayah Kecamatan Maluk belum dikelola
maksimal. Pantai pantai yang seperti inilah yang bisa menjamin dan layak di
jadikan obyek wisata.
Wisata pantai umumnya hanya
sebatas menikmati keindahan alam, mandi, surfing dan kegiatan lain yang
bersifat konvensional. Hal ini tak lepas dari bagaimana sebuah obyek wisata itu
di kembangkan, pemanfaatan obyek wisata pantai biasanya di titik beratkan pada
pengembangan amenitas, seperti pembangunan hotal dan sarana lain, Hal ini di
rasa kurang begitu memberikan nilai lebih pada suatu obyek wisata pantai, serta
pengembangan fasilitas terkadang mamberi dampak buruk dan merusak ekosistim dan
keasrian pantai itu sendiri.

Sumbawa Barat memiliki
garis pantai yang cukup panjang. Dengan garis pantai yang panjang tentu saja Sumbawa
Barat memiliki potensi wisata pantai dan laut yang cukup banyak. Selain itu
keberagaman kenampakan dan hayati setiap pantai pun beragam, serta budaya di
sekitar pantai pun berbeda pula, semua itu menambah kekayaan Kabupaten Sumbawa
Barat di bidang pariwisata.

Pentingnya pengembangan
obyek wisata pantai akan berpengaruh pada keberlanjutan obyek wisata pantai
tersebut. Dalam kosep pariwisata berkelanjutan harus memenuhi syarat ekonomi,
sosial dan budaya, dan lingkungan itu sendiri. Dengan kosep keberlanjutan ini
ekowisata bisa di jadikan acuan dalam pengembangan suatu obyek wisata pantai.
Dalam pengembagnan obyek
wisata pantai yang mengacu pada ekowisata, pada dasarnya wisatawan di ajak
untuk menikmati keindahan alam pantai dan laut sembari melakukan tindakan
konservasi terhadap ekosistem dan alam di sekitar obyek wisata. Ekowisata akan
memberikan wisatawan berbagai opsi atraksi wisata, tidak hanya sekedar atraksi
wisata konvensional seperti berenang, berjemur, berfoto dan lain sebagainya.
Akan tetapi juga menambah wawasan wisatawan karena pembelajaran terhadap alam
juga menjadi atrakasi tersendiri di konsep ini.
Penerapan konsep ekowisata
dalam pengembangan wisata pantai memberikan opsi lebih atau atraksi wisata lain
bagi wisatawan. Tentunya ekowisata membutuhkan peran aktif dari wisatawan itu
sendiri. Pada dasarnya semakin banyak atraksi wisata dalam sebuah obyek wisata
akan berdampak pada semakin menariknya suatu daerah pariwisata.
Kegiatan korsevatif yang di
maksud dalam ekowisata adalah turut menjaga keasrian alam obyek wisata pantai,
tidak membuang sampah secara sembarangan dan hanya meninggalkan jejak pada
setiap perjalanan juga menjadi dasar dari ekowisata. Dalam perkembangan dunia
pariwisata pergeseran paradigma dari mass tourism ke individu atau
kelompok kecil dangat berpengaruh pada keberlanjutan ekowisata dan pelestarian
ekologi suatu wisata alam. Dengan pergeseran paradigma pariwisata ini akan
berimplikasi pada wisatawan itu sendiri, tantunya dengan kesadaran konservatif
dalam menikamti suatu obyek wisata pantai akan meningkatkan kualitas dari
wisatawan itu sendiri.
Dalam konsep ekowisata,
pelibatan secara aktif masyrakat sosial budaya sekitar juga perlu di
perhatikan. Pada dasarnya masyarakat sekitar merupakan subyek yang paling paham
tentang keadaan alam obyek wisata. Mereka sudah tinggal lama dan mampu
beradaptasi dengan baik, yang secara tidak langsung mereka tahu bagai mana
menjaga lingkungan sekitar mereka. Adanya kesinergisan antara alam dan penduduk
sekitar melahirkan kearifan lokal yang merupakan produk dari dialektika
masyarakat sekitar dengan alam yang mereka pijak, simbiosis mutualisme inilah
yang menjadikan mereka mengerti bagaimana menjaga dan merawat alam mereka.
Budaya yang di miliki
masyarakat sekitar akan menambah daya tarik wisata, para wisatawan yang di
dorong untuk berbaur dengan masayarakat sekitar akan memberikan kesan berbeda
bagi
perjalanan mereka. Pemanfaatan rumah-rumah warga sebagai hunian,
penyediaan makan yang di kelola oleh masyarakat dan juga cindera mata hasil
olahan masyarakat sekitar tentunya akan menambah pengahasilan masyarakat itu
sendiri tentunya atau kata lain akan meningkatkan taraf hidup dan ekonomi
masyarakat sekitar.kesadaran masyarkat sekitar pantai tentang ekowisata kadang menjadi penghambat pengembangan ekowisata. Dan tentunya motivasi wisatawan, ketersediaan atraksi wisata di pantai, serta amenitas di sebuah obyek wisata akan mempengaruhi kegiatan wisata di suatu obyek wisata itu sendiri. Akan tetapi ekowisata bisa menjadi acuan pengembangan pantai di kawasan Kecamatan Maluk Sumbawa Barat tepatnya dilokasi pantai pasir putih Maluk Sumbawa Barat.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar